Apa itu DNS? Pahami Funsi dan Cara Kerja Domain Name System

Saifuddin Romli |

Apa itu DNS Pahami Funsi dan Cara Kerja Domain Name System

Saat kita menjelajah internet, seringkali kita tidak berpikir tentang apa yang terjadi di balik layar. Namun, ada banyak komponen yang bekerja dengan canggih agar kita dapat mengakses situs web dan layanan online dengan lancar. Salah satu komponen yang paling penting dalam dunia internet adalah DNS, atau Domain Name System. Dalam artikel ini, kita akan menggali apa itu DNS, bagaimana cara kerjanya, mengapa penting, dan jenis-jenis catatan DNS yang berperan dalam prosesnya.

Apa itu DNS?

Domain Name System (DNS) adalah sebuah sistem yang menjembatani antara URL dengan alamat IP. Fungsinya adalah menyederhanakan penggunaan internet dengan mengaitkan alamat IP yang rumit dengan nama domain yang lebih mudah diingat oleh pengguna.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, DNS bekerja dengan mengonversi URL sebuah situs web menjadi alamat IP yang sesuai. Ini berarti, ketika pengguna ingin mengunjungi suatu situs, mereka hanya perlu mengetikkan nama domain seperti “www.google.com” di peramban web mereka tanpa harus memikirkan atau mengingat alamat IP yang rumit seperti “172.123.0.132”.

Dalam analogi, DNS dapat diibaratkan sebagai buku telepon internet yang mempermudah kita dalam menemukan situs web. Contohnya, saat kita ingin mencari Google di web browser, kita hanya perlu mengingat nama domain “www.google.com”, tanpa perlu repot-repot mencari atau menghafal alamat IP yang sulit diingat seperti “172.123.0.132”. Ini membuat pengalaman berinternet lebih praktis dan efisien.

Fungsi DNS

Sekarang, kita telah memahami apa itu DNS, lalu fungsi DNS server adalah melakukan terjemahan antara alamat IP dan nama domain. Namun, jika kita mengulasnya dengan lebih rinci, peran DNS mencakup beragam tugas, seperti yang berikut ini:

  • Mengidentifikasi Alamat Komputer: DNS membantu mengenali alamat komputer di dalam jaringan. Ini mempermudah perangkat dalam berkomunikasi satu sama lain.
  • Memberikan Alamat IP: DNS menyediakan alamat IP untuk setiap perangkat atau host dalam jaringan. Sehingga, ketika ada permintaan koneksi, alamat IP yang diperlukan dapat diakses dengan mudah.
  • Mengaitkan Nama Domain dengan Alamat IP: Ketika seseorang memasukkan alamat domain seperti “www.example.com“, DNS akan mencarikan informasi alamat IP yang sesuai.
  • Mentranskripsikan Hostname: DNS mampu menerjemahkan antara hostname dan alamat IP. Ini memungkinkan penggunaan nama domain yang lebih ramah pengguna.
  • Mencari Data dalam Database Server: DNS akan mencari data yang cocok dalam database server untuk kemudian ditampilkan di peramban web pengguna. Inilah yang memungkinkan kita mengakses situs web dengan mudah.
  • Mendata Server Email: DNS digunakan untuk menentukan server email yang tepat untuk mengirimkan email. Ini penting dalam pengiriman pesan.
  • Mendistribusikan Trafik: DNS dapat mendistribusikan lalu lintas secara merata di antara beberapa server yang memiliki alamat IP yang sama. Ini membantu dalam mengelola beban kerja.
  • Memberikan Nama Host Alternatif: DNS memungkinkan beberapa nama host alternatif mengacu pada alamat IP yang sama. Ini memberikan fleksibilitas dalam mengakses sumber daya jaringan.
  • Mengalihkan Lalu Lintas: DNS juga dapat mengalihkan lalu lintas dari lokasi tertentu ke server terdekat. Hal ini membantu mempercepat respon dan mengurangi keterlambatan dalam akses.

Cara Kerja DNS

Setelah kita memahami pengertian DNS beserta fungsinya, langkah selanjutnya adalah menjelajahi cara kerja sistem ini. Proses kerja DNS server mengikuti serangkaian langkah sistematis, yang bisa diuraikan sebagai berikut:

  • Pengguna Memasukkan URL: Semuanya dimulai ketika pengguna mengetikkan URL seperti “dewaweb.com” ke dalam address bar peramban web mereka. Permintaan untuk informasi situs web ini memulai proses dengan melibatkan sebuah komponen bernama resolver DNS.
  • Peran Resolver: Resolver adalah komponen yang ada di server ISP atau perangkat pengguna. Tugas utamanya adalah menangani permintaan DNS. Resolver akan memulai pencarian informasi dengan pertanyaan kepada DNS root name server (.) untuk mencari informasi terkait domain “dewaweb.com”. Root name server ini berfungsi sebagai semacam database yang mengarahkan permintaan ke tahapan selanjutnya, yaitu root server.
  • Langkah Menuju Root Server: Root server akan memberikan respons kepada resolver dengan menginformasikan alamat DNS server tingkat atas (TLD) yang mengelola domain “.com”. Permintaan selanjutnya akan diarahkan ke server TLD “.com”.
  • Permintaan ke Server TLD: Resolver membuat permintaan ke server TLD “.com” untuk memperoleh informasi mengenai domain “dewaweb.com”.
  • Respons dari Server TLD: Server TLD “.com” memberikan respons kepada resolver dengan memberikan alamat IP dari server yang mengelola domain tersebut.
  • Menuju Nameserver Domain: Resolver akan meneruskan kueri ke nameserver yang bertanggung jawab atas domain “dewaweb.com”. Nameserver ini memiliki informasi detail tentang alamat IP dan layanan yang terkait dengan domain tersebut.
  • Penemuan Alamat IP: Alamat IP untuk “dewaweb.com” ditemukan di dalam nameserver dan dikirimkan kembali kepada resolver.
  • Alamat IP ke Web Browser: Setelah informasi alamat IP berhasil ditemukan oleh resolver DNS, alamat IP dari “dewaweb.com” diberikan kepada peramban web.
  • Permintaan ke Server Hosting: Dengan alamat IP yang diberikan oleh resolver, peramban web dapat mengirimkan permintaan ke server yang meng-host situs “dewaweb.com” untuk mengambil semua konten yang ada di dalamnya.

Keunggulan DNS

Ada beberapa alasan mengapa DNS adalah sistem yang sangat penting dalam internet modern:

Efisiensi

DNS memungkinkan kita untuk mengakses situs web dan layanan dengan mudah tanpa harus mengingat alamat IP yang rumit. Ini membuat pengalaman internet lebih nyaman.

Redundansi

DNS memiliki mekanisme redundansi yang memungkinkan situs web dan layanan tetap dapat diakses jika ada gangguan pada server utama. Ini dicapai melalui penggunaan beberapa server DNS dan caching.

Skalabilitas

DNS dirancang untuk mengatasi pertumbuhan internet yang pesat. Ini dapat menangani jutaan permintaan DNS setiap detik tanpa mengalami penurunan kinerja yang signifikan.

Kemampuan untuk Mengelola Lalu Lintas

DNS juga memungkinkan administrator jaringan untuk mengelola lalu lintas jaringan dengan lebih baik. Mereka dapat mengarahkan lalu lintas ke server yang berbeda berdasarkan nama domain atau jenis permintaan.

Bagian-Bagian DNS

Untuk memahami DNS dengan lebih baik, mari kita lihat beberapa komponennya secara lebih rinci:

Recursive Resolver

Salah satu tahapan awal dalam proses pencarian informasi alamat IP melalui DNS adalah melalui apa yang disebut sebagai recursive resolver. Jika, pada saat itu, data yang dibutuhkan tidak tersedia di dalam penyimpanan cache server, maka langkah berikutnya adalah melakukan pencarian di dalam penyimpanan cache penyedia layanan internet (ISP)

Root Server

Root server adalah semacam basis data yang berfungsi untuk menjawab pertanyaan seputar nama domain dan alamat IP. Penting untuk dicatat bahwa root server sendiri tidak menyimpan seluruh informasi tentang hostname dan alamat IP yang ada di internet. Namun, perannya sangat vital dalam mengarahkan permintaan ke pihak lain yang memiliki informasi tersebut.

Saat ini, ada total 13 root server yang tersebar di seluruh dunia. Kedua belas dari mereka diurutkan secara alfabetis dan dikelola oleh berbagai organisasi ternama seperti Internet System Consortium, Verisign, U.S Army Research Lab, dan ICANN. Setiap dari 13 root server ini memiliki peran yang tak tergantikan dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan sistem DNS global.

TLD Server

Setelah melewati tahap root server, sistem akan mengarahkan pencarian ke server tingkat atas (top-level domain server) untuk menemukan jenis informasi yang dibutuhkan. Setiap top-level domain (TLD), seperti .com, .id, .au, .org, atau .edu, memiliki server khusus yang mengelola domain tersebut.

Sebagai contoh, jika kita mencari informasi terkait dengan TLD yang memiliki ekstensi .ID, maka sistem akan menghubungi server yang ditetapkan untuk mengelola domain Indonesia. Dengan memahami informasi ini, sistem dapat melanjutkan pencarian untuk menemukan data yang sesuai dengan permintaan kita di server yang memiliki informasi tersebut.

Authoritative name server

Server nama yang berwewenang (authoritative name server) adalah jenis server yang memegang informasi yang lengkap dan akurat tentang situs yang sedang diakses. Jika permintaan informasi sudah cocok dengan data yang dimiliki oleh server tersebut, maka peramban web akan menampilkan halaman yang diinginkan oleh pengguna.

Secara umum, proses pencarian ini akan diulang secara berkala untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan selalu terkini dan akurat. Namun, sebagian informasi juga disimpan dalam bentuk cache untuk mempercepat proses permintaan data sehingga berjalan lebih efisien.

Jenis-Jenis DNS Records

Kita sudah membahas beberapa jenis DNS records, tetapi mari tinjau beberapa jenis yang lebih spesifik:

A Record (Address Record)

A record menghubungkan sebuah nama domain ke alamat IPv4. Ini adalah jenis DNS record paling umum dan digunakan untuk mengarahkan trafik web ke server dengan alamat IP tertentu.

AAAA Record (Quad A)

Mirip dengan A record, AAAA record menghubungkan nama domain ke alamat IPv6. Ini digunakan ketika situs web atau layanan mendukung IPv6.

NS Record (Name Server Record)

NS record menunjukkan server DNS yang bertanggung jawab untuk zona tertentu. Ini membantu dalam menemukan server DNS yang benar untuk sebuah domain.

PTR Record (Pointer Record)

PTR record adalah kebalikan dari A atau AAAA record. Ini menghubungkan alamat IP ke nama domain. PTR record sering digunakan dalam verifikasi keamanan.

SRV Record (Service Record)

SRV record digunakan untuk mengarahkan permintaan ke layanan tertentu, seperti email atau VoIP. Ini memungkinkan penggunaan lebih banyak layanan berbasis domain.

SOA Record (Start of Authority Record)

SOA record berisi informasi penting tentang zona DNS, termasuk waktu terakhir zona tersebut diperbarui. Ini adalah record yang paling penting dalam zona DNS.

CAA Record (Certification Authority Authorization)

CAA record digunakan untuk mengontrol pemberian izin kepada otoritas sertifikasi yang diizinkan untuk mengeluarkan sertifikat SSL/TLS untuk nama domain tertentu.

TXT Record (Text Record)

TXT record adalah record serbaguna yang dapat digunakan untuk menyimpan informasi tambahan dalam bentuk teks. Ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk konfigurasi DKIM (DomainKeys Identified Mail) dan verifikasi kepemilikan domain.

Akhir Kata..

Dengan adanya DNS, kita dapat mengakses internet dengan lebih mudah dan nyaman. Fungsi DNS dalam menghubungkan nama domain dengan alamat IP sangat penting dalam ekosistem internet yang kita nikmati saat ini. Kami harap artikel ini telah membantu Anda memahami apa itu DNS, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa itu sangat penting dalam menjelajahi dunia online. Dengan pengetahuan tentang DNS, Anda akan lebih paham tentang bagaimana internet bekerja di balik layar.

Penulis Saifuddin Romli Seorang Programmer yang hobi menulis, dan menyukai dunia teknologi, game, travel, kuliner dan gadget.