‘Kelinci Percobaan’ Implan Chip Otak Elon Musk Klaim Bisa Lakukan Hal Ini

Saifuddin Romli |

Implan Chip Otak Elon Musk Klaim Bisa Lakukan Hal Ini

Seseorang yang menjadi penerima pertama implan chip di otak oleh Neuralink, perusahaan milik Elon Musk, dilaporkan telah sepenuhnya pulih dari operasi tersebut dan berhasil menjalankan suatu tugas.

Elon Musk mengungkapkan bahwa pasien dalam uji coba tersebut kini mampu mengendalikan mouse komputer hanya dengan menggunakan pikirannya. Dikutip dari Reuters pada Selasa (20/2/2024).

“Semuanya berjalan lancar. Pasien telah pulih sepenuhnya, dan efek neuralnya sesuai dengan yang kami antisipasi,” ujar Musk melalui akun pribadinya di platform X.

Saat ini, Neuralink tengah menguji sejauh mana pasien dapat melakukan klik tombol mouse melalui pemikirannya. Hingga saat ini, Neuralink belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan komentar dari Reuters yang mengharapkan rincian lebih lanjut mengenai kondisi pasien tersebut. Untuk diketahui, pencapaian ini terjadi setelah Neuralink berhasil menanamkan chip ke otak manusia pada bulan lalu. Proses ini dilakukan setelah firma mendapatkan izin uji coba manusia pada bulan September tahun 2023.

Neuralink berfokus pada uji coba antarmuka otak-komputer nirkabel (BCI) yang dapat ditanamkan, membuka peluang bagi pengguna dengan kelumpuhan untuk mengendalikan perangkat hanya dengan menggunakan pikiran mereka.

BCI (Brain-Computer Interface) bukanlah ide yang baru. Meskipun ada pendekatan lain dalam BCI, Neuralink membedakan diri dengan menjadi model nirkabel pertama yang mampu merekam input dari neuron individu. Pendekatan ini diakui oleh banyak ahli karena mampu mencapai fungsi yang lebih canggih. Dengan menghapus kebutuhan akan kabel implan ke komputer eksternal, Neuralink berpotensi mengurangi risiko infeksi dan memungkinkan pengguna menjalani aktivitas sehari-hari tanpa harus terpaku pada perangkat.

Elon Musk memiliki visi besar untuk Neuralink. Miliarder ini menyatakan bahwa startup-nya dapat mempercepat proses operasi medis. Selain itu, program Neuralink juga diharapkan dapat membantu dalam merawat kondisi seperti obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia.

Neuralink, dengan valuasi sebesar US$ 5 miliar pada tahun lalu, telah beberapa kali menjadi sorotan protes terkait kebijakan keamanannya. Bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa Neuralink dikenai denda karena melanggar peraturan Kementerian Transportasi AS terkait pengangkutan bahan berbahaya.

Penulis Saifuddin Romli Seorang Programmer yang hobi menulis, dan menyukai dunia teknologi, game, travel, kuliner dan gadget.